Ratusan warga Ponorogo antre minyak goreng murah yang disediakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim) di Kantor Dispenda, Ponorogo, Sabtu (26/2/2022).
Mereka rela berdiri hingga berjam-jam untuk mendapatkan minyak goreng dua liter dengan harga Rp25.000. Pantauan di lapangan, antren minyak goreng ini mengular hingga lebih dari satu kilometer. Para orang tua, laki-laki dan perempuan terlihat berdiri di sepanjang Jalan Juanda, Ponorogo. Di antara mereka bahkan terlihat pelajar yang masih mengenakan seragam sekolah.
Mereka mengaku terpaksa mengantre karena harga minyak di pasaran cukup mahal. Untuk ukuran dua liter misalnya, harganya bisa mencapai Rp40.000. Sebagai syarat untuk membeli, mereka juga harus membawa foto kopy KTP. “Makanya, mumpun ada operasi pasar dengan harga murah ya beli saja, meski harus antri. Saya sudah lebih dua jam antri,” kata salah seorang warga, Kristyaningsih.
Alasan sama juga disampaikan Sri Wahyuni. Sejak beberapa pekan ini minyak di toko kosong. Kalaupun ada harganya sangat mahal. Sangat memberatkan, apalagi di tengah pandemi seperti ini.
Sementara itu, pelajar SMP, Budi Prasetyo terpaksa tidak langsung pulang begitu selesai sekolah. Dia menemani neneknya untuk mendapatkan minyak goreng dua liter. “Saya datang sama mbah saya untuk beli minyak. Di luar mahal dan langka,” katanya.
Operasi pasar murah minyak goreng ini ditinjau langsung Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.
Khofifah mengatakan, operasi pasar digelar untuk membantu mwayarakat di bawah. Khofifah juga berterima kasih karena bupati dan wali kota di seluruh Jatim terus membantu masyarakat dengan menggelar pasar murah minyak goreng. “Di pasar-pasar tradisional juga sudah didistribusikan minyak goreng curah untuk mengatasi kelangkan ini,” katanya.
COMMENTS